KARBOHIDRAT
Karbohidrat
adalah zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan biasanya
mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering dalam bahan makanan
ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji, buah dan akar tumbuhan.
Zat tersebut terbentuk oleh proses fotosintesis, yang melibatkan kegiatan sinar
matahari terhadap hijauan daun. Hijauan daun merupakan zat fotosintetik aktif
pada tumbuh-tumbuhan. Zat tersebut merupakan molekul yang rumit dengan suatu
struktur yang serupa dengan struktur hemoglobin, yang terdapat dalam darah
hewan. Hijauan daun mengandung magnesium : hemoglobin mengandung besi. Lebih
terperinci lagi, karbohidrat dibentuk dari air (H2O) berasal dari
tanah, karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan energi berasal
dari matahari. Suatu reaksi kimiawi sederhana yang memperlihatkan suatu
karbohidrat (glukosa) disintesis oleh fotosintesis dalam tumbuh-tumbuhan adalah
sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O
+ 673 cal —-> C6H12O6 + 6 O2
Monosakharida
adalah gula-gula sederhana yang mengandung lima atau enam atom karbon dalam molekulnya.
Zat tersebut larut dalam air. Monosakharida yang mengandung enam karbon
mempunyai formula molekul C6H12O6. Termasuk di
dalamnya glukosa (juga dikenal sebagai dekstrosa) terdapat pada tubuhan, buah
masak, madu, jagung manis, dan sebagainya. Pada hewan zat tersebut terutama
terdapat dalam darah yang pada konsentrasi tertentu adalah sangat vital untuk
kehidupan. Orang sakit dapat diberi makan dengan menginfus glukosa langsung ke
dalam peredaran darah.
Disakharida
adalah karbohidrat yang mengandung dua molekul gula-gula sederhana. Mempunyai
formula umum C12H22O11. Karenanya zat tersebut
mewakili dua molekul gula sederhana minus air (dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen). Disakharida yang sangat penting adalah sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa
ditemukan dalam ubi manis atau gula tebu dan tiap molekul mengandung satu
molekul glukosa (dekstrosa) dan satu molekul fruktosa (levulosa). Sukrosa
rasanya sangat manis dan lazimnya digunakan untuk membuat manis bahan makanan,
jadi merupakan gula yang digunakan sehari-hari dan digunakan untuk masak.
Sukrosa terdapat pula dalam buah-buahan masak, dan getah pohon serta tersebar luas
di alam.
Maltosa
ditemukan dalam biji yang sedang tumbuh dan mengandung dua molekul glikosa.
Gula tersebut manisnya kurang lebih sepertiga manisnya sukrosa.
Laktosa
adalah gula susu dan hanya terdapat dalam susu (atau hasil-hasil dari susu).
Zat tersebut terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa.
Laktosa tidak dapat digunakan oleh ayam karena sekresi pencernaan ayam yang
tidak mengandung enzim laktosa yang diperlukan untuk mencerna laktosa.
Trisakharida
terdiri dari tiga molekul monosakharida yaitu galaktosa, fruktosa dan glukosa.
Raffinosa adalah suatu trisakharida yang terdapat dalam gula biet dan biji
kapas.
Polisakharida
mempunyai formula kimiawi umum (C6H10O5)n.
Berarti bahwa zat tersebut mengandung banyak molekul gula-gula sederhana. Kedua
golongan utama dari polisakharida adalah pati dan selulosa, meskipun masih ada
golongan-golongan lebih kecil lainnya yang kurang penting. Selulosa merupakan
kelompok organik terbanyak di alam; hampir 50 persen zat organik dalam
tumbuh-tumbuhan diduga terdiri dari selulosa. Meskipun selulosa dan pati
kedua-duanya adalah polisakharida yang terdiri dari unit-unit glikogen, ayam
hanya mempunyai enzim yang dapat menghidrolisa pati. Karenanya selulosa tidak
dapat dicerna sama sekali. Selulosa terutama terdapat dalam dinding sel dan
bagian tumbuh-tumbuhan yang berkayu. Hewan ruminansia (sapi, domba dan kambing)
yang mempunyai mikroorganisme selulolitik
dalam perut besarnya dapat menyerap selulosa dan membuat hasil-hasil
akhirnya (asam lemak atsiri) berguna bagi hewan itu sendiri. Dalam proses
pencernaan tersebut banyak energi telah hilang sehingga selulosa bagi hewan
ruminansia mempunyai nilai gizi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pati
yang mudah dicerna. Pada ayam, selulosa lebih banyak digunakan untuk membatasi
penggunaan zat-zat makanan, terutama dalam pertumbuhan ayam dara. Dalam
penyusunan ransum, selulosa diistilahkan dengan nama "serat kasar".
Pati merupakan polisakharida terpenting dalam tumbuh-tumbuhan, karenanya
merupakan zat paling penting dalam ransum ternak. Pada sebagian besar
tumbuh-tumbuhan, pati disimpan didalam buah, biji dan akar. Bila pati dirombak,
maka akan menghasilkan banyak molekul gukosa. Glikogen atau "pati
hewan" terdapat dalam jumlah sedikit dalam hati, otot dan jaringan-jaringan
lain dari tubuh hewan. Glokogen mengandung banyak molekul glukosa.
Fungsi Utama Karbohidrat
dalam Ransum
Fungsi utama
karbohidrat dalam ransum ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan panas
bagi semua proses-proses tubuh. Ayam adalah hewan yang aktif dalam
pergerakannya dan mempunyai suhu badan tinggi (40,5 - 41,5oC).
Karena suhu tersebut biasanya adalah lebih tinggi daripada udara sekelilingnya,
maka tubuh ayam secara terus-menerus kehilangan panas. Oleh sebab itu ayam
memerlukan bahan makanan yang mengandung energi dalam jumlah besar untuk
mengganti panas yang hilang tersebut. Jagung, beras, sorghum, gandum dan hasil
ikutan penggilingan, merupakan bahan makanan utama yang mengandung energi.
Bila ayam
dalam ransumnya memperoleh karbohidrat terlalu banyak maka kelebihan tersebut
oleh tubuh akan dirubah ke dalam lemak yang akan disimpan sebagai sumber energi
potensial. Serat kasar (termasuk selulosa) merupakan sumber panas dan energi
bila dicerna. Zat tersebut mencegah pula menggumpalnya makanan dalam lambung
dan usus hewan dengan cara memberi pengaruh pencahar dan mempertahankan tenus
otot yang wajar dalam saluran pencernaan.
Nilai Bermacam-macam Karbohidrat
Karbohidrat
dalam bahan makanan berbeda besar sekali dalam pencernaan dan nilai gizi. Pati
dan gula mudah dicerna dan mempunyai nilai gizi tinggi. Selulosa dan
karbohidrat kompleks lainnya dicerna hanya melalui kegiatan bakteri yang
terdapat di dalam perut besar hewan ruminansia, di dalam usus buntu dan usus
besar kuda dan dalam jumlah yang lebih sedikit di dalam usus besar hewan
lainnya. Hal ini berarti bahwa hewan ruminansia, seperti sapi dan domba dan
juga kuda sanggup mencerna dan menggunakan serat kasar bahan pakan secara baik
meskipun zat tersebut dibandingkan dengan pati mempunyai nilai yang lebih
rendah bagi hewan-hewan tersebut. Ayam dan babi dapat sedikit menggunakan serat
kasar.
Dalam proses
pencernaan, maka pati dirubah ke dalam glukosa. Gula-gula campuran juga hampir
seluruhnya dirubah ke dalam glukosa atau gula-gula sederhana lainnya dan
kemudian diserap ke dalam darah. Pada pencernaan serat kasar dengan pertolongan
bakteri, maka hasil utama yang dapat digunakan adalah asam-asam organik,
sebagian besar asam asetat. Asam-asam organik tersebut kemudian diserap dan
digunakan dalam tubuh sama halnya seperti glukosa.
Karena
karbohidrat merupakan lebih kurang tiga-perempat bagian dari bahan kering
sebagian besar tumbuh-tunbuhan, maka zat tersebut merupakan sumber utama energi
dan panas bagi ayam. Sebagian besar energi guna pekerjaan otot jadinya berasal
dari karbohidrat dalam bahan pakan. Telah diketahui pula bahwa karbohidrat
merupakan sumber utama lemak tubuh dan merupakan sumber lemak penting dalam
susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar