Jumat, 31 Mei 2013

suku mimosaceae, caesalpineaceae, dan papilionaceae

1.      Suku Petai-petaiaan (Mimosaceae)
Ciri Umum:
Tumbuhan suku Mimosaceae termassuk tumbuhan herba, semak, atau pohon. Akaarnya umumnya bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen. Daun umumnya majemuk bipinnatus, jarang majemuk pinnatus. Pembungaan spica, racemosa, atau capitulum, bunga bisexual, aktinomorf, sepal 5, valvate, bersatu membentuk tabung; stamen 5 sampai banyak, filamen panjang sering berwarna; pastilum dengan 1 carpel, ovarium superior. Buah legum. Biji umumnya tanpa endosperm.
Berikut ini adalah contoh jenis dan cirinya dari suku Mimosaceae.
Tabel 1           Spesies dan cirinya dari suku Mimosaceae
No.
Nama Spesies
Ciri-ciri
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Biji
1.
Lamtoro
(Laucaena
leucocephala)
Tunggang,
berkambium,
Berkayu,
Berkambium,
majemuk dan
berbentuk
menyirip rangkap,
siripnya
berjumlah 3-10
pasang,
kebanyakan
 dengan kelenjar
pada poros
daun tepat
sebelum
pangkal sirip
terbawah; daun
penumpu kecil,
bentuk segitiga.
Anak daun tiap
sirip 5-20
 pasang,
berhadapan,
bentuk garis
memanjang,
6-16(-21) mm ×
1-2(-5) mm,
dengan ujung
runcing dan
pangkal miring
(tidak sama),
Permukaannya
berambut halus
dan tepinya
berjumbai.
majemuk berupa
bongkol
bertangkai
panjang yang
berkumpul dalam malai
 berisi 2-6
bonkol; tiap-tiap
bongkol tersusun
dari 100-1800
kuntum bunga,
membentuk bola
berwarna
putih atau
kekuningan
berdiameter
12-21 mm,
di atas tangkai
sepanjang 2-5cm
berbentuk pita
lurus, pipih dan
 tipis, 14-26 cm × 2 cm, dengan sekat-
sekat di antara biji.,
Berwarna hijau, dan akhirnya kehijauan atau coklat tua apabila kering jika masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya.

2.
Putri malu
(Mimosa
pudica)
Putri malu atau sikejut mempunyai akar pena yang sangat kuat berbeda dengan akar-akar tanaman-tanaman lainnya, jika kita cabut langsung terangkat seluruh akar-akar nya.  Akan tetapi lain halnya dengan akar tanaman putri malu, untuk mencabuti nya kita memerlukan suatu alat-alat yang khusus agar semua akar-akar nya teracabut.

Batang tumbuhan putri malu berbeda dengan tumbuhan lainnya, yaitu batang putri malu berbentuk bulat. Pada seluruh batangnya terdapat rambut dan mempunyai duri yang menempel , batang tumbuhan putri malu dengan rambut sikat yang mengarah secara miring kepermukaan tanah atau ke arah bawah.

Berupa daun
Majemuk
Menyirip ganda 2
Yang sempurna.
Jumlah anak daun
Pada setiap sirip
Sekitar 5-26 psg.
Helaian anak daun
Berbentuk
Memanjang sampai
Lanset, ujung
Runcing, pangkal
Membulat, tepi
Rata. Jika kita
Raba pada permu-
kaan atas dan bwh
daun terasa licin,
panjang 6-16 mm,
lebar 1-3 mm.
Daun berwarna
Hijau, akaan tetapi
Pada tepi daun,
Umumnya
Berwarna ungu.
Jika daun trsentuh
Akan melipatkan
Diri, menyirip
Rangkap. Sirip
Terkumpul rapat
Dengan panjang
4-5,5 cm.
Putri malu biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat seperti bola dan tidak mempunya mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti bunga-bunga yang lain. Akan tetapi kelopak bunga putrid malu bentuknya sangat kecil dan bergigi empat seperti selaput putih. Tabung mahkotanya juga berukuran sangat kecil, bertaju empat seperti selaput putih.

Buah putri malu
berbetuk polong,
pipih seperti
garis dan berukur
an sangat kecil
 jika dibandingkan
dengan buah-buah
tumbuhan lainnya.
Sama halnya seperti buah, tanaman putri malu juga memiliki biji, yang berukuran kecil dan bulat,berbentuk pipih . putri malu termasuk kedalam tumbuhan yang berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkembangbiak dengan biji.

Klasifikasi
a.      Lamtoro (Laucaena leucocephala)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Leucaena
Spesies: Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

b.      Putri Malu (Mimosa Pudica)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Mimosa
Spesies: Mimosa pudica Duchass. & Walp

2.      Suku Johar-joharan (Caesalpineaceae)
Ciri Umum:
                 Pohon, semak, jarang herba. Daun majemuk pinnantas atau bipinnantas, jarang tunggal, umumnya tidak memiliki stipula. Bunga dalam racemosa (tandan bunga), spica (bunga bulir), jarang cymosa, bisexual, zigomorf, jarang aktinomorf; sepal 5, dua sepal paling atas bersatu; petal 5, petal paling atas letaknya lebih ke dalam dari yang lain; stamen 10 (jarang banyak), bebas atau bersatu; pistillum dengan 1 carpel (daun buah), 1 ruang placenta marginal (jumlah ruang bakal buah), ovarium superior (bakal buah). Buah legum, sering bersayap.
                        Berikut ini adalah contoh jenis dan cirinya dari suku Caesalpineaceae.
Tabel 2           Spesies dan cirinya dari suku Caesalpineaceae
No.
Nama Spesies
Ciri-ciri
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Biji
1.
Daun Kupu-kupu
(Bauhinia tomentosa)
Berakar
Tunggang,
bentuk bulat.
berwarna coklat.

Batang berkayu,
Bulat, berwarna
Coklat.
Ujung daun
membelah
dan pangkal daun
berlekuk, tepi
daun rata,
pertulangan daun
menjari.

Berbentuk pipih,
Berwarna hijau
jika muda dan
berwarna
kecoklatan jika
tua/kering.
Biji pipih
berkeping dua.
2.
Kembang Merak
(Caesalpinia
pulcherrima)
Akar
tunggang dan
berbentuk bulat.
Batang tumbuh
tegak lurus dengan pola bercabang, bentuk batang bulat, dan
pada kulit batang terdapat duri.
Daun majemuk
menyirip ganda,
anak daun
berpasangan,
bentuk helaian
daun bulat telur,
tulang daun
menyirip
Termasuk bunga
Majemuk
memiliki ciri khas berbentuk
tandan yang
letaknya di ujung
batang,termasuk bunga  bunga majemuk
berbatas, ibu
tangkai bunga
bertangkai
nyata yang
duduk pada ibu
tangkainya

Bebentuk pipih
Berwarna hijau
bila belum
matang dan
berwarna hitam
bila kering.
Biji berkeping dua.
3.
Ketepeng
(cassia alata)
Berbentuk
Tungang,
bercabang, bulat, berwarna
kehitaman.
Batang bulat
bercabang
simpodial,
berwarna coklat.
Daun majemuk
menyirip genap, bangun daun bulat telur
sungsang,
ujung daun dan
pangkal daun
membulat, susunan
tulang daun
menyirip dan tepi
daun rata.
Bunga majemuk
berbentuk tandan
berwarna kuning,




Klasifikasi
1.      Daun Kupu-kupu (Bauhinia tomentosa)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Bauhinia
Spesies: Bauhinia tomentosa L.
2.      Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae
Genus: Caesalpinia
Spesies: Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
3.      Ketepeng(cassia alata)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub  Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: 
Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: 
Cassia
Spesies: Cassia alata L.



3.      Suku Fabaceae (Papilionaceae)
Ciri Umum:
                 Pohon, semak atau herba. Daun majemuk pinnatus atau palmatus, jarang tunggal. Bunga bisexual, sigomorf, sepal 5, biasanya bersatu membentuk tabung; petal 5, papilionaceous (bunga kupu-kupu), satu petal paling atas, besar disebut bendera (veksilum), 2 petal lateral, bebas, sama besar disebut sayap (alae), dan 2 petal paling bawah, sempit berlekatan disebut lunas (carina); stamen 10, monodelphus atau diadelphus; pistillum dengan 1 carpel, ovarium superior. Buah legum.
                       




Berikut ini adalah contoh jenis dan cirinya dari suku Papilionaceae.
Tabel 3           Spesies dan cirinya dari suku Papilionaceae
No.
Nama Spesies
Ciri-ciri
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Biji
1.
Kacang Panjang
(Vigna sinensis)
Tunggang
Berwarna
kecoklatan
tegak,silindris,
lunak,berwarna
hijau dengan
permukaan licin.
Daunnya majemuk, lonjong,
berseling,
panjang 6-8 cm,
lebar 3-4,5 cm,
tepi rata,
pangkal
membulat,
ujung lancip, pertulangan
menyirip,
tangkai
silindris,
panjang
kurang lebih
4 cm, dan
berwarna hijau.
Bunga
tanaman ini
terdapat
pada ketiak
daun,majemuk,
tangkai
silindris,
panjang kurang
lebih 12 cm,
berwarna hijau
keputih-putihan,
mahkota
berbentuk
kupu-kupu,
berwarna
putih keunguan
benang sari
bertangkai,
panjang
kurang lebih
2 cm,
berwarna putih
kepala sari
kuning,
putik
bertangkai,
berwarna kuning, panjang
kurang lebih
1 cm, dan
berwarna ungu
Buah
tanaman ini
berbentuk
polong,
berwarna
hijau, dan
panjang 15-25
cm.
Bijinya
lonjong,pipih,
berwarna
coklat muda.


Klasifikasi
1.      Kacang panjang (Vigna sinensis)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna sinensis (L.) Savi Ex Has



karbohidrat

KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering dalam bahan makanan ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji, buah dan akar tumbuhan. Zat tersebut terbentuk oleh proses fotosintesis, yang melibatkan kegiatan sinar matahari terhadap hijauan daun. Hijauan daun merupakan zat fotosintetik aktif pada tumbuh-tumbuhan. Zat tersebut merupakan molekul yang rumit dengan suatu struktur yang serupa dengan struktur hemoglobin, yang terdapat dalam darah hewan. Hijauan daun mengandung magnesium : hemoglobin mengandung besi. Lebih terperinci lagi, karbohidrat dibentuk dari air (H2O) berasal dari tanah, karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan energi berasal dari matahari. Suatu reaksi kimiawi sederhana yang memperlihatkan suatu karbohidrat (glukosa) disintesis oleh fotosintesis dalam tumbuh-tumbuhan adalah sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O + 673 cal —-> C6H12O6 + 6 O2
Monosakharida adalah gula-gula sederhana yang mengandung lima atau enam atom karbon dalam molekulnya. Zat tersebut larut dalam air. Monosakharida yang mengandung enam karbon mempunyai formula molekul C6H12O6. Termasuk di dalamnya glukosa (juga dikenal sebagai dekstrosa) terdapat pada tubuhan, buah masak, madu, jagung manis, dan sebagainya. Pada hewan zat tersebut terutama terdapat dalam darah yang pada konsentrasi tertentu adalah sangat vital untuk kehidupan. Orang sakit dapat diberi makan dengan menginfus glukosa langsung ke dalam peredaran darah.
Disakharida adalah karbohidrat yang mengandung dua molekul gula-gula sederhana. Mempunyai formula umum C12H22O11. Karenanya zat tersebut mewakili dua molekul gula sederhana minus air (dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Disakharida yang sangat penting adalah sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa ditemukan dalam ubi manis atau gula tebu dan tiap molekul mengandung satu molekul glukosa (dekstrosa) dan satu molekul fruktosa (levulosa). Sukrosa rasanya sangat manis dan lazimnya digunakan untuk membuat manis bahan makanan, jadi merupakan gula yang digunakan sehari-hari dan digunakan untuk masak. Sukrosa terdapat pula dalam buah-buahan masak, dan getah pohon serta tersebar luas di alam.
Maltosa ditemukan dalam biji yang sedang tumbuh dan mengandung dua molekul glikosa. Gula tersebut manisnya kurang lebih sepertiga manisnya sukrosa.
Laktosa adalah gula susu dan hanya terdapat dalam susu (atau hasil-hasil dari susu). Zat tersebut terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa tidak dapat digunakan oleh ayam karena sekresi pencernaan ayam yang tidak mengandung enzim laktosa yang diperlukan untuk mencerna laktosa.
Trisakharida terdiri dari tiga molekul monosakharida yaitu galaktosa, fruktosa dan glukosa. Raffinosa adalah suatu trisakharida yang terdapat dalam gula biet dan biji kapas.
Polisakharida mempunyai formula kimiawi umum (C6H10O5)n. Berarti bahwa zat tersebut mengandung banyak molekul gula-gula sederhana. Kedua golongan utama dari polisakharida adalah pati dan selulosa, meskipun masih ada golongan-golongan lebih kecil lainnya yang kurang penting. Selulosa merupakan kelompok organik terbanyak di alam; hampir 50 persen zat organik dalam tumbuh-tumbuhan diduga terdiri dari selulosa. Meskipun selulosa dan pati kedua-duanya adalah polisakharida yang terdiri dari unit-unit glikogen, ayam hanya mempunyai enzim yang dapat menghidrolisa pati. Karenanya selulosa tidak dapat dicerna sama sekali. Selulosa terutama terdapat dalam dinding sel dan bagian tumbuh-tumbuhan yang berkayu. Hewan ruminansia (sapi, domba dan kambing) yang mempunyai mikroorganisme selulolitik dalam perut besarnya dapat menyerap selulosa dan membuat hasil-hasil akhirnya (asam lemak atsiri) berguna bagi hewan itu sendiri. Dalam proses pencernaan tersebut banyak energi telah hilang sehingga selulosa bagi hewan ruminansia mempunyai nilai gizi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pati yang mudah dicerna. Pada ayam, selulosa lebih banyak digunakan untuk membatasi penggunaan zat-zat makanan, terutama dalam pertumbuhan ayam dara. Dalam penyusunan ransum, selulosa diistilahkan dengan nama "serat kasar". Pati merupakan polisakharida terpenting dalam tumbuh-tumbuhan, karenanya merupakan zat paling penting dalam ransum ternak. Pada sebagian besar tumbuh-tumbuhan, pati disimpan didalam buah, biji dan akar. Bila pati dirombak, maka akan menghasilkan banyak molekul gukosa. Glikogen atau "pati hewan" terdapat dalam jumlah sedikit dalam hati, otot dan jaringan-jaringan lain dari tubuh hewan. Glokogen mengandung banyak molekul glukosa.
Fungsi Utama Karbohidrat dalam Ransum
Fungsi utama karbohidrat dalam ransum ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan panas bagi semua proses-proses tubuh. Ayam adalah hewan yang aktif dalam pergerakannya dan mempunyai suhu badan tinggi (40,5 - 41,5oC). Karena suhu tersebut biasanya adalah lebih tinggi daripada udara sekelilingnya, maka tubuh ayam secara terus-menerus kehilangan panas. Oleh sebab itu ayam memerlukan bahan makanan yang mengandung energi dalam jumlah besar untuk mengganti panas yang hilang tersebut. Jagung, beras, sorghum, gandum dan hasil ikutan penggilingan, merupakan bahan makanan utama yang mengandung energi.
Bila ayam dalam ransumnya memperoleh karbohidrat terlalu banyak maka kelebihan tersebut oleh tubuh akan dirubah ke dalam lemak yang akan disimpan sebagai sumber energi potensial. Serat kasar (termasuk selulosa) merupakan sumber panas dan energi bila dicerna. Zat tersebut mencegah pula menggumpalnya makanan dalam lambung dan usus hewan dengan cara memberi pengaruh pencahar dan mempertahankan tenus otot yang wajar dalam saluran pencernaan.
Nilai Bermacam-macam Karbohidrat
Karbohidrat dalam bahan makanan berbeda besar sekali dalam pencernaan dan nilai gizi. Pati dan gula mudah dicerna dan mempunyai nilai gizi tinggi. Selulosa dan karbohidrat kompleks lainnya dicerna hanya melalui kegiatan bakteri yang terdapat di dalam perut besar hewan ruminansia, di dalam usus buntu dan usus besar kuda dan dalam jumlah yang lebih sedikit di dalam usus besar hewan lainnya. Hal ini berarti bahwa hewan ruminansia, seperti sapi dan domba dan juga kuda sanggup mencerna dan menggunakan serat kasar bahan pakan secara baik meskipun zat tersebut dibandingkan dengan pati mempunyai nilai yang lebih rendah bagi hewan-hewan tersebut. Ayam dan babi dapat sedikit menggunakan serat kasar.
Dalam proses pencernaan, maka pati dirubah ke dalam glukosa. Gula-gula campuran juga hampir seluruhnya dirubah ke dalam glukosa atau gula-gula sederhana lainnya dan kemudian diserap ke dalam darah. Pada pencernaan serat kasar dengan pertolongan bakteri, maka hasil utama yang dapat digunakan adalah asam-asam organik, sebagian besar asam asetat. Asam-asam organik tersebut kemudian diserap dan digunakan dalam tubuh sama halnya seperti glukosa.
Karena karbohidrat merupakan lebih kurang tiga-perempat bagian dari bahan kering sebagian besar tumbuh-tunbuhan, maka zat tersebut merupakan sumber utama energi dan panas bagi ayam. Sebagian besar energi guna pekerjaan otot jadinya berasal dari karbohidrat dalam bahan pakan. Telah diketahui pula bahwa karbohidrat merupakan sumber utama lemak tubuh dan merupakan sumber lemak penting dalam susu.


sistem ekskresi

SISTEM EKSKRESI
1.                    SISTEM EKSKRESI PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
Fungsi paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkanKarbon Dioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
Kelainan Pada Paru-Paru
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
1.        Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan   saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2.      Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.      Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

Cara Mengatasi Kelainan Pada Paru-Paru
1.        Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur
2.      Berolah raga dengan teratur
3.      Istirahat minimal 6 jam per hari
4.       Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba









2.      SISTEM EKSKRESI HATI

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.

Fungsi hati : 
1.       Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
2.      Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
3.      Menawarkan racun
4.      Membentuk protombin dan fibrinogen
5.      Membentuk albumin dan globulin
6.      Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
7.      Tempat pembentukan urea
8.     Menghasilkan empedu
9.      Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua 
Kelainan pada Hati
             Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah Hepatitis atau Penyakit Kuning. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
             Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)

Cara Mengatasi Kelainan Hati :
1. Pemberian vaksinasi
2. Makan makanan yang sehat
3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4. Berolahraga dengan teratur
5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)




3.      SISTEM EKSKRESI KULIT

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.

Fungsi kulit:
1.         Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
  1. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
  2. Mengatur suhu badan.
  3. Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  4. Tempat menyimpan kelebihan lemak.
  5. Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit
1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
  • Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
  • Mudah terkelupas.
  • Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
  • Tersusun dari sel-sel hidup.
  • Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
  • Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
  • Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
  • Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
  • Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
  • Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
  • Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
     Faktor-faktor pemicu keringat:
  1. Peningkatan aktifitas tubuh
  2. peningkatan suhu lingkungan
  3. guncangan emosi
  4. syaraf
    Gangguan pada kulit:
  1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
  2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
  3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
  4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
  5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

4.       SISTEM EKSKRESI GINJAL

 Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.

a. Struktur Ginjal
Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. 
Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal.
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
a. korteks (bagian luar)
b. medulla (sumsum ginjal)
c. pelvis renalis (rongga ginjal).
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi banyak. 
Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus proksimal  yang bergulung dekat kapsul Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.

Gbr. Ginjal terletak di dorsal pinggang berjumlah sepasang

Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal
Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung kencing menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra.

b. Proses-proses di dalam Ginjal

Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garamgaram lainnya.

2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.
Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin.
Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin
Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.

Gambar 4:
Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH terhadap produksi urin.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
a. Jumlah air yang diminum

Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak. 
b. Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.

c. Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.